Thursday, February 14, 2019

Botol Parfum

Setelah deodorant, satu lagi yang aku hindari: parfum. Duh kalo nyium parfum isi ulang suka gimana gitu. Dari pelajaran kimia waktu zaman SMA, aroma-aroma dari buah-buahan punya nama kimia tertentu. Nah, bahan kimia ini punya nama yang mirip aroma tadi. Misalnya aroma jeruk (citrus), tapi kan itu bahan kimia, yah, bukan aroma jeruk asli. Bahan tambahan berbahayanya mana tahu apa aja. Karena aku enggak suka aromanya yang menyengat, aku memilih tidak membeli parfum. Ditambah lagi beberapa toko parfum refill menyediakan wadah plastik yang gak tahu bisa didaur ulang atau enggak. Enaknya emang kalo mau refill lagi bisa pakai botol yang sama. Kalo kalian pilih yang mana?
Selain botol plastik, parfum biasanya pakai botol kaca. Nah, untuk tipe botol satu ini aku bongkar pompanya dan dijadkadi kreasi lain. Kayak gini, nih: 
Sayangnya, bagian pompa tetap harus dibuang dan berakhir sebagai sampah. Baru sebatas ini yang bisa kulakukan untuk botol parfum.
Well, itu aja yang berkaitan dengan judul kali ini. Masih banyak yang ingin ku tulis dan kulakukan untuk segala barang yang berkeliaran di sekitarku. See you di-posting and berikutnya. Tentang apa? Tunggu aja :)